Batu Kalang Sulap Jembatan.
Jembatan Gantung Nago Baraliah Korong Limo Hindu, Nagari Batu Kalang yang dibangun dengan Dana Desa
PARIAMAN, HALUAN-Nagari Batu Kalang, Kecamatan Padang Sago, Padang Pariaman, Sumbar, termasuk nagari yang luluhlantak didera bencana gempa 2009. Namun semangat gotong royong dan bantuan Dana Desa, membuat nagari ini terus bangkit.
Batu Kalang merupakan tetangga terdekat Kecamatan Patamuan yang menjadi pusat gempa dahsyat 7,9 Skala Richter pada Rabu, 30 September 2009, pukul 17:16:10 WIB. "Saat itu, nyaris semua infrastruktur hancur.
Terutama jalan dan jembatan, perumahan warga, rumah ibadah, gedung sekolah. Juga, kantor Walinagari, termasuk jembatan yang kita lalui hari ini, " ujar H Jamarusti, Walinagari Batu Kalang saat mendampingi kunjungan Koordinator Pokja Desa Membangun Indonesia Kemendes PTT, Indra Sakti Gunawan Lubis dan rombongan, Sabtu.
Dua jembatan gantung Nago Baraliah dan jalan Korong Limo Hindu, Nagari Batu Kalang tersebut, sebelumnya sangat parah. Orang menjulukinya "jembatan maut", karena yang tersisa membatang di atas derasnya sungai hanyalah tali penyangga dan beberapa bantalan papan yang sudah patah.
Para petani dan anak-anak sekolah seperti pemain akrobat ketika melintasi jembatan rajang ini.
Mengerikan sekali. Mereka menyeberang bergelantungan sementara di bawahnya ada air sungai mengalir deras dan batu-batu besar.
Mengerikan sekali. Mereka menyeberang bergelantungan sementara di bawahnya ada air sungai mengalir deras dan batu-batu besar.
Agar korban tidak berjatuhan, agar para petani bisa mengangkut hasil pertaniannya dan anak-anak bisa ke sekolah, akhirnya dibangun dua jembatan gantung dan jalan usaha tani dengan memanfaatkan Dana Desa tahun 2015.
"Alhamdulillah, dengan Dana Desa dan partisipasi masyarakat kini sudah tak ada lagi "Jembatan Maut". Yang terbentag kini adalah dua "Jembatan Kesejahteraan" dan jalan Usaha Tani," ujar Walinagari yang akrab disapa pak Uncu itu.
Sementara itu, Indra Sakti Gunawan Lubis Koordinator Pokja Desa Membangun Indonesia Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyatakan, salah satu prinsip yang dianut dalam UU Desa adalah kewenangan berskala lokal.
Prinsip ini menunjukkan Desa atau Nagari dapat mengembangkan arah pembangunan melalui Musdes/Musnag berdasarkan kondisi dan kebutuhan desa itu sendiri. "Seperti pilihan Nagari Batu Kalang untuk membangun 2 buah jembatan gantung dan jalan rabat beton pendukung bagi penggunaan jalan tersebut.
"Jembatan ini merupakan infrastruktur strategis baik bagi ekonomi dan kehidupan masyarakat Nagari," ujarnya.
Dari sisi ekonomi, kata Indra SG Lubis jembatan ini akan memudahkan masyarakat untuk mengelola lahan mereka dan menghemat biaya dalam memasarkan hasil usaha pertanian rakyat. "Dan, dari sisi kehidupan, tentu saja jembatan ini telah memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat untuk berusaha dan anak-anak aman ke sekolah," ujarnya.
"Selanjutnya, masyarakat dan Pemerintahan Nagari diharapkan dapat merawat aset mereka tersebut," pungkasnya. (h/dn/*)
Editor : Rivo Septi Andries
Batu Kalang Sulap Jembatan.
Reviewed by Urang Awak
on
03:00:00
Rating:
No comments