Ribuan Warga Kepung Polres Meranti.
SELATPANJANG, HALUAN — Ribuan masyarakat Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, melakukan aksi unjuk rasa di Mapolres Kepulauan Meranti, Kamis (25/8) siang.
Dalam aksi tersebut berlansung ricuh dan memakan korban jiwa. Selain itu, para pengunjuk rasa itu melakukan aksi bakar sepeda motor sebanyak lima unit dan melempar batu ke arah mapolres.
Warga yang tewas akibat bentrok dengan polisi tersebut diketahui bernama Is (45), warga Jalan Dorak Selatpanjang. Terlihat di rumah duka, ratusan warga melayat pria beranak tiga tersebut.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, para pengunjuk rasa mengepung Mapolres Meranti pada pukul 15.15 WIB. Kemudian mereka berusaha ingin masuk ke dalam, namun dihadang ratusan petugas kepolisian. Setelah itu, terjadi cek-cok dan terjadi baku hantam, sehingga warga melempari polisi dengan batu dan kayu.
Massa yang mulai anarkis dan melemparkan batu serta kayu, polisi akhirnya melepaskan tembakan peringatan untuk memaksa massa bubar, namun peringatan itu tidak diindahkan. Kemudian polisi menghalau dengan menembakan gas air mata.
Semakin memanasnya demo itu, salah seorang warga yang berada dalam kerumunan massa tergeletak di depan gerbang Mapores Meranti, diduga terkena tembakan polisi. Karena, dari keterangan beberapa warga yang ikut mengakat tubuh korban, terdapat luka serius di bagian kepala. Dugaan sementara, korban terkena tembakan peluru karet dari jarak dekat.
Kemudian korban yang mengalami luka dibagian kepala itu, langsung dilarikan oleh sejumlah warga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti.
Sebagian massa yang masih berada di lokasi melakukan aksi bakar sepeda motor, setidaknya sekitar lima unit sepeda motor diduga milik polisi hangus dibakar. Pembakaran itu dilakukan di sejumlah simpang jalan sekitar Mapolres Kepulauan Meranti, di antaranya Simpang Kartini, Simpang Jalan Pembangunan dan sejumlah simpang lainnya.
“Bakar saja, bakar saja!! kita tidak perlu takut,” ucap salah seorang warga dari kerumunan massa itu.
Hingga pukul 16:00 WIB, massa masih berkumpul di sejumlah simpang di Kota Selatpanjang, sementara pihak kepolisian yang telah mendapat bantuan dari Polda Riau itu pun terus berjaga-jaga di sekitar simpang tersebut.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengakui dalam aksi demo tersebut ada satu warga yang tewas, namun itu bukan karena terkena peluru polisi. “Warga yang tewas saat demo itu, kena lemparan batu dari warga sendiri,” kata Guntur kepada wartawan.
Menurut Guntur, warga yang terluka terkena lemparan batu itu dievakuasi dari sekitar lokasi demo ke RSUD setempat. Sampai di rumah sakit, warga tersebut meninggal dunia.
Menurut Guntur, dalam aksi demo itu warga ramai-ramai melempari Polres dengan batu. Kondisi kaca jendela banyak yang pecah. Polisi hanya melakukan penembakan ke udara, agar warga menghentikan aksi pelemparan batunya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Kepulauan Meranti, Iqqaruddin usai bertemu dengan pimpinan kepolisian menjelaskan, dalam aksi demo tersebut memang sempat terjadi keributan dan ada satu pendemo yang tewas.
Selain itu, ada beberapa sepeda motor milik anggota Polres Meranti yang terparkir di belakang Mapolres Meranti dibakar massa. Atas pembakaran motor tersebut, pihak kepolisian lantas menangkap empat warga.
“Kita barusan melakukan negosiasi dengan pihak Polres terkait dengan diamankannya empat orang pendemo. Kemudian ada kesepakatan, akhirnya dibebaskan,” ujar Iqaruddin.
Pembebasan itu tentunya, lanjutnya, untuk meredam situasi yang terus memanas. “Akhirnya dari kesepakatan itu, empat warga tadi sudah dibebaskan. Kita berharap situasi ini segera mereda,” harapnya.
Sebagaimana diketahui, demo ribuan massa ini dipicu tewasnya Apri Andi Pratama (24), yang diduga dianiaya polisi. Apri diburu polisi, karena menikam Brigadir Adil hingga tewas. Pada saat penangkapan, Apri dilumpuhkan polisi dalam pengejaran dengan menembak kakinya. Saat ditembak, Apri masih hidup. Foto-foto Apri saat ditembak polisi menyebar di media sosial.
Warga marah, Apri ditangkap pukul 03.00 WIB di Kecamatan Merbau. Saat dibawa ke Selatpanjang, Apri akhirnya tewas mengenaskan. Warga menduga, Apri sengaja dihabisi. Inilah yang membuat warga marah. (h/hr/nas)
Ribuan Warga Kepung Polres Meranti.
Reviewed by Urang Awak
on
02:56:00
Rating:
No comments